Oksitosin adalah hormon dan neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam reproduksi dan hubungan percintaan. Hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus di otak. Setelah dihasilkan hipotalamus, oksitosin dipindahkan ke kelenjar hipofisis dan dilepaskan oleh kelenjar tersebut.
Bersama dopamin dan serotonin, oksitosin disebut juga sebagai hormon kebahagiaan. Hormon ini memang disebut berpengaruh terhadap emosi, berperan dalam hubungan percintaan, hubungan seks, hingga hubungan anak dan orangtua.
Bagi ibu hamil dan menyusui, oksitosin juga membantu rahim berkontraksi selama persalinan dan melancarkan ASI, Ma. Oksitosin, bersama dengan tingkat estrogen yang tinggi, menyebabkan pelepasan sekelompok hormon, yang dikenal sebagai prostaglandin, yang mungkin berperan dalam pematangan serviks.
Apa saja peran penting serta manfaat hormon oksitosin untuk ibu hamil dan menyusui? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, Ma!
1. Menyimpan cadangan energi untuk pertumbuhan janin
Pixabay/sbtlneet
Pada awal kehamilan, kadar oksitosin segera meningkat. Peningkatan ini mengubah metabolisme, ini menjadi salah satu penyebab mengapa Mama cenderung menambah berat badan pada trimester pertama. Penambahan berat badan ini menjadi simpanan energi yang bisa digunakan nanti saat janin tumbuh lebih cepat dan membutuhkan lebih banyak kalori.
2. Meningkatkan kewaspadaan
Freepik
Kadar oksitosin juga mendorong Mama untuk lebih berhati-hati selama kehamilan. Ini membuat Mama lebih berhati-hati terhadap lingkungan demi melindungi janin. Jangan khawatir, ini normal, Ma. Oksitosin membantu Mama membuat pilihan yang masuk akal agar Mama dan janin selalu aman.
Editors' Pick
3. Menginduksi kontraksi
Freepik/Comzeal
Pada awal persalinan, lonjakan oksitosin dalam darah membantu menginduksi kontraksi uterus. Frekuensi lonjakan ini meningkat seiring proses persalinan, memuncak selama kelahiran bayi yang sebenarnya. Pelepasan oksitosin juga membantu mengurangi sensasi nyeri.
4. Mengurangi stress setelah melahirkan
Freepik
Oksitosin berhubungan dengan dengan sistem penghargaan (reward system) di otak. Ini membuat Mama merasa baik, yang membantu mengurangi tingkat stres setelah melahirkan. Seperti yang Mama ketahui, proses persalinan bukanlah hal yang mudah bagi Mama dan janin.
5. Meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi setelah melahirkan
Freepik/jcomp
Ada alasan ilmiah mengapa para mama didorong untuk melakukan kontak skin to skin dengan bayi setelah melahirkan. Sentuhan adalah salah satu stimulator terkuat dari pelepasan oksitosin. Banjir oksitosin ini membantu Mama merasa terhubung dan jatuh cinta dengan bayi dan mendorong keinginan untuk merawatnya.
Kulit bayi telah dirangsang selama kontraksi dalam persalinan alami, meningkatkan kadar oksitosinnya. Segera setelah lahir, efisiensi kontak skin to skin antara Mama dan bayi meningkat dan secara eksponensial meningkatkan kadar oksitosin. Pada saat inilah Mama akan mengalami tingkat oksitosin tertinggi.
6. Membantu melupakan rasa sakit saat melahirkan
Freepik/Phduet
Oksitosin membantu Mama melupakan ketidaknyamanan saat melahirkan. Ini memberikan sedikit efek amnesia pada Mama, menumpulkan ingatan tentang apa yang baru saja terjadi.
Ibu yang menyusui, yang melepaskan oksitosin tingkat tinggi, memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melanjutkan jika persalinannya traumatis, karena hormon tersebut membantunya untuk lebih menerima.
7. Merangsang ASI
Freepik/javi_indy
Oksitosinlah yang merangsang aliran ASI saat Mama menyusui. Hormon ini secara langsung menyebabkan otot-otot yang bertanggung jawab untuk mengalirkan ASI.
Saat Mama menyusui, kadar oksitosin naik dalam lonjakan kecil, mirip dengan akhir persalinan. Pelepasan oksitosin luar biasa, merangsang ikatan di antara Mama dan bayi serta memberi lebih banyak ASI.
Nah, itu semua manfaat oksitosin untuk ibu hamil dan menyusui. Menarik, bukan?