Penyakit Kelima pada Ibu Hamil: Penyebab, Komplikasi dan Perawatan
Apakah penyakit ini membahayakan ibu hamil dan janin?
10 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama berusaha agar tidak mengalami infeksi atau tertular penyakit yang membahayakan Mama dan janin.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah penyakit kelima atau fifth disease. Penyakit kelima biasanya dialami oleh anak kecil namun dapat menulari ibu hamil.
Apakah penyakit kelima dapat membahayakan Mama dan mengganggu perkembangan janin?
Penjelasan tentang penyebab, komplikasi dan perawatan penyakit kelima pada ibu hamil dapat Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu Penyakit Kelima?
Penyakit kelima (juga dikenal sebagai infeksi parvovirus atau eritema infectiosum) adalah penyakit virus yang sangat menular, umum terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan ruam di pipi. Salah satu gejala yang paling jelas adalah pipi memerah seperti ditampar.
Disebut penyakit kelima karena secara historis menempati urutan kelima di antara kelompok penyakit umum anak-anak dengan ruam serupa (penyakit lainnya yaitu campak, demam scarlet, rubela, dan penyakit Dukes).
Penyakit kelima cukup umum dan tergolong ringan pada sebagian besar anak. Namun, penyakit ini berpotensi menyebabkan kondisi yang serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan ibu hamil.
Penyakit kelima adalah salah satu penyakit anak yang paling umum. Sekitar setengah dari semua orang dewasa (termasuk ibu hamil) sudah kebal terhadap penyakit kelima karena mereka pernah sakit dengan virus di masa lalu. Ini dapat memengaruhi orang-orang pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 15 tahun.
Editors' Pick
Apa Penyebab Penyakit Kelima?
Penyakit kelima disebabkan oleh parvovirus B19 (ini bukan virus yang sama dengan parvovirus pada anjing dan kucing). Penyakit kelima menyebar melalui air liur atau sekresi hidung, seringkali melalui batuk atau bersin. Selain itu, kontak dekat dengan orang yang sakit juga bisa menjadi penyebabnya.
Virus ini juga menyebar melalui darah, yang berarti dapat menular dari mama ke bayi selama kehamilan, meskipun jarang menyebabkan komplikasi. Dan begitu pulih, Mama biasanya mengembangkan kekebalan yang mencegah Mama jatuh sakit dengan penyakit kelima di masa depan.