6 Penyebab Mual Muntah saat Hamil Tua, Waspada Bisa Komplikasi
Mual muntah bukan hanya bisa terjadi di awal kehamilan, tetapi juga di trimester ketiga
31 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mual dan munath biasanya terjadi di awal kehamilan, yaitu trimester pertama. Ini adalah salah satu gejala awal kehamilan.
Memasuki minggu ke 27 sampai melahirkan, Mama biasanya mulai melakukan persiapan melahirkan. Namun, terkadang rasa mual masih saja muncul. Apakah ini normal?
Banyak penyebab umum muntah terkait dengan virus di perut atau lambung dan masalah pencernaan, tetapi mual juga dapat menjadi gejala adanya masalah kehamilan, Ma.
Jika Mama tidak mengalami mual di pagi hari atau muntah selama trimester pertama, trimester kedua atau jika muntah datang tiba-tiba, itu bisa menjadi pertanda komplikasi serius.
Mual dan muntah dapat menyebabkan ibu hamil kehilangan banyak air dan nutrisi yang vital dengan cepat. Sehingga Mama perlu melakukan beberapa tes dengan dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Ketahui penyebab mual dan gejalanya sehingga Mama dapat melakukan tindakan yang tepat dan cepat
Berikut ulasan Popmama.com mengenai penyebab mual saat hamil tua.
1. Awal proses persalinan
Selain kontraksi dan nyeri punggung, Mama mungkin mengalami mual dan muntah saat persalinan dimulai. Mual dan muntah mungkin menjadi lebih buruk selama persalinan aktif.
Ini bisa disebabkan oleh nyeri persalinan yang sebenarnya atau jika Mama menjalani proses persalinan dengan perut penuh.
Jika muntah atau mual disertai tanda-tanda persalinan lainnya, segera hubungi dokter atau bidan. Jika Mama sudah cukup bulan, itu mungkin tanda bahwa Mama akan segera melahirkan.
2. Virus perut atau keracunan makanan
Muntah pada trimester ketiga dapat disebabkan oleh kasus keracunan makanan atau reaksi tubuh saat Mama mengonsumsi makanan yang tidak biasa Mama makan. Itu juga bisa disebabkan oleh virus perut.
Jika muntah dan diare parah, Mama harus segera menghubungi dokter karena ini dapat menyebabkan dehidrasi.
Gejala-gejala dehidrasi meliputi, tenggorokan kering, bibir dan kulit kering, urine berwarna kuning gelap, sakit kepala, pusing, sembelit, dan kemungkinan terjadinya kontraksi palsu.
Editors' Pick
3. Ukuran janin
Saat janin tumbuh, Mama mulai kehabisan ruang di area perut. Rahim yang tumbuh semakin besar akan mendorong ke atas dan memberi tekanan pada perut, ini menyebabkan Mama kesulitan mencerna makanan yang masuk dalam jumlah besar. Sehingga Mama mual karena asam lambung naik.
Di trimester ketiga ini Mama juga akan lebih banyak bersendawa, mual, dan bahkan muntah karena pertumbuhan janin. Ini normal, Ma. Sebaiknya konsumsi makanan dalam jumlah kecil untuk mengurangi gejala mual.
4. Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi serius yang sering disertai oleh:
- Tekanan darah tinggi,
- Mual,
- Muntah,
- Sakit kepala,
- Protein dalam urine meningkat.
Jika tidak ditangani, preeklampsia akan bertambah parah dan menyebabkan kejang, koma, dan bahkan kematian ibu atau bayi. Persalinan bayi adalah cara paling efektif untuk mengatasi preeklampsia.
Jika preeklampsia terjadi sebelum minggu ke-36, Mama biasanya akan dirawat di rumah sakit, diistirahatkan di tempat tidur, dan dipantau dengan cermat sampai memungkinan untuk melakukan persalinan.
5. Persalinan prematur
Walaupun muntah mungkin merupakan gejala persalinan cukup bulan, muntah juga merupakan tanda persalinan prematur. Mama mungkin akan segera mengalami persalinan prematur jika usia kehamilan Mama kurang dari 37 minggu dan mengalami gejala, seperti:
- Kontraksi yang konsisten,
- Mual,
- Muntah,
- Tekanan panggul,
- Ketuban pecah,
- Gerakan bayi berkurang.
Tanda-tanda ini menunjukkan Mama mungkin mengalami persalinan prematur. Ada cara bagi dokter untuk mencoba menghentikan persalinan prematur. Obat dapat diberikan untuk merilekskan rahim dan menghentikan kontraksi, dan istirahat total di tempat tidur harus dilakukan.
Namun, tergantung pada keadaan dan terlepas dari perawatan yang dicoba, persalinan mungkin akan terjadi lebih awal.
6. Sindrom HELLP
Sindrom HELLP jarang terjadi dan dapat terjadi kemudian pada kehamilan. Ini mungkin juga berhubungan dengan preeklampsia. Sindrom ini akan mengubah atau menghancurkan sel darah merah, meningkatkan enzim hati, dan memengaruhi proses pembekuan darah. Gejala sindrom HELLP meliputi:
- Mual,
- Muntah,
- Nyeri perut kanan atas,
- Sakit kepala.
Perawatan untuk sindrom HELLP adalah pemantauan ketat kehamilan sampai bayi dilahirkan. Mama mungkin diberikan obat-obatan seperti obat tekanan darah dan steroid yang akan membantu paru-paru janin cepat berkembang.
Tes ultrasonik dan non-stres akan menjadi bagian rutin dari pemantauan juga. Mama mungkin harus melakukan istirahat total di tempat tidur atau bahkan dirawat di rumah sakit.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Sama seperti saat tidak hamil, seorang perempuan mungkin mengalami muntah sebagai gejala dari masalah kesehatan.
Namun, setiap muntah yang terjadi lebih dari sekali atau semakin memburuk perlu segera dievaluasi oleh dokter kandungan. Dalam kasus yang jarang terjadi, ini bisa menjadi salah satu tanda pertama dari masalah kesehatan serius yang perlu ditangani segera.
Itulah enam penyebab mual saat hamil tua. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Wajarkah Mual Muntah di Malam Hari? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Mual setelah Mengonsumsi Vitamin Prenatal? Ketahui Penyebabnya
- 7 Cara Suami Membantu Ibu Hamil Mengatasi Morning Sickness