Penyebab Nyeri Kaki yang Dialami Ibu Hamil di Trimester Ketiga
Selain karena pertambahan berat badan, ternyata hormon juga menjadi salah satu penyebabnya, Ma
30 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nyeri kaki dapat memengaruhi kenyamanan ibu hamil. Nyeri di kaki biasanya dapat ditoleransi dan tidak terlalu mengganggu aktivitas. Namun, ada kalanya rasa sakit cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tapi apa penyebab nyeri kaki saat hamil? Bagaimana cara mengatasi dan mencegah kondisi ini?
Ulasan Popmama.com berikut ini dapat memberikan Mama informasi mengapa Mama mengalami nyeri kaki saat hamil.
Apakah Normal Mengalami Nyeri Kaki saat Hamil?
Sakit pada kaki sangat umum terjadi selama kehamilan. Mama mungkin mengalami kaki terasa nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh rasa nyeri tersebut di akhir trimester kedua atau di awal trimester ketiga.
Menurut sebuah penelitian, tekanan pada kaki meningkat selama trimester terakhir, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya nyeri kaki.
Editors' Pick
Penyebab Kaki Nyeri saat Hamil
Penyebab mendasar yang mungkin terjadi adalah kelebihan berat badan selama kehamilan sehingga kaki harus menanggung beban berlebih. Selain itu, ada beberapa penyebab kaki nyeri saat hamil lainnya, seperti:
- Peningkatan berat badan cenderung memberikan tekanan ekstra pada ligamen kaki. Ketegangan terus-menerus pada ligamen bisa membuatnya sakit dan nyeri.
- Di tahap akhir kehamilan, berat janin cenderung menggeser pusat gravitasi tubuh. Dalam situasi seperti itu, ibu hamil perlu mengatur postur tubuhnya, terutama saat berjalan dan berdiri untuk menghindari kehilangan keseimbangan dan tersandung. Postur tubuh yang berubah juga memberikan tekanan pada kaki, sehingga menyebabkan nyeri.
- Selama trimester ketiga, terjadi peningkatan produksi hormon yang disebut relaksin. Relaksin memainkan peran penting dalam mempersiapkan ibu hamil untuk melahirkan dengan mengendurkan otot panggul dan ligamen. Selain itu, hormon juga menginduksi relaksasi otot dan ligamen kaki, yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada kaki.
- Kehamilan dapat mengubah aliran darah ke kaki, sehingga terjadi retensi cairan di kaki dan sekitar pergelangan kaki. Kondisi tersebut disebut edema dan ditandai dengan pembengkakan pada salah satu atau kedua kaki. Edema terjadi ketika rahim yang terus tumbuh memberikan tekanan pada pembuluh darah yang menyebabkan retensi cairan di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai.
- Efek relaksin dan peningkatan berat badan bisa menyebabkan flat feet. Ini terjadi karena perataan lengkungan kaki. Kondisi ini dapat membebani plantar fascia, ligamen yang membentuk lengkungan dan menyebabkan nyeri.