Normalkah? Ini Penyebab Penurunan Berat Badan saat Trimester Ketiga
Alih-alih berat badan naik di akhir kehamilan, ini kok malah turun, ya?
3 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kehamilan, Mama mengalami banyak perubahan. Salah satu yang paling jelas adalah kenaikan berat badan.
Pada akhir trimester ketiga, sebagian ibu hamil terus mengalami kenaikan berat badan. Hal ini normal, Ma. Tetapi bagaimana jika Mama justru mengalami penurunan berat badan selama trimester terakhir? Apakah ini normal atau jangan-jangan ada komplikasi pada kehamilan?
Ini dapat membuat Mama khawatir. Alih-alih menjadi panik, yuk, simak ulasan Popmama.com mengenai penyebab penurunan berat badan saat hamil tua.
Berat Badan Turun di Trimester Ketiga, Normalkah?
Di akhir trimester ketiga, Mama biasanya juga mengalami kenaikan berat badan maksimal. Alih-alih naik seperti biasanya, beberapa Mama mengalami penurunan berat badan. Ini mungkin akan membuat Mama menjadi khawatir. Apakah kondisi mama dan kehamilan baik-baik saja?
Berat badan tidak bertambah atau justru menurun adalah salah satu cara tubuh bersiap-siap untuk persalinan. Ini merupakan tanda bahwa semua sistem bersiap-siap untuk peristiwa besar. Selain itu, tubuh juga bersiap-siap untuk penurunan berat badan yang lebih banyak setelah melahirkan nanti.
Editors' Pick
Penyebab Penurunan Berat Badan di Trimester Ketiga
Mama mungkin bingung apa yang menyebabkan berat badan semakin menurun di akhir kehamilan. Berikut beberapa alasan yang mungkin terjadi:
- Menjelang akhir kehamilan, tingkat cairan ketuban mulai berkurang , bahkan sebelum ketuban pecah. Cairan ketuban berkurang berarti mengurangi bobot air, otomatis berat badan mama pun berkurang.
- Kepala bayi menekan kandung kemih sehingga Mama semakin sering buang air kecil. Mama mengeluarkan cairan lebih cepat dari sebelumnya. Tidak hanya buang air kecil, Mama pun semakin sering untuk buang air besar, yang menyebabkan perut menjadi sedikit lebih longgar.
- Apakah Mama juga semakin sering berkeringat? Ini adalah cara tubuh untuk mengeluarkan cairan yang tidak diperlukan ketika janin sudah keluar dari rahim. Semakin banyak Mama berkeringat, semakin turun berat badan mama.
- Mama mungkin kehilangan nafsu makan dan kesulitan makan dalam jumlah besar.
- Mama membakar lebih banyak kalori daripada sebelumnya ketika naluri bersih-bersih datang di akhir kehamilan.
Apa yang Harus Mama Lakukan?
Meski Mama sudah di penghujung kehamilan, jangan lupa bahwa Mama masih menjadi pemasok nutrisi bagi bayi selama 24 jam. Jadi pertahankan pasokan nutrisi yang stabil, terutama yang penting untuk membangun otak, seperti DHA dan protein, sampai hari persalinan.
Jika Mama tergoda untuk memulai proses penurunan berat badan dengan mengurangi asupan makanan, jangan dilakukan ya, Ma. Tetap konsumsi makanan bergizi, terutama yang dibutuhkan oleh janin.
Kapan Harus Khawatir?
Mama perlu khawatir jika terjadi penurunan berat badan yang drastis. Ini berisiko pada ukuran janin dan mengancam pertumbuhan janin. Selain itu, Mama juga akan mengalami masalah saat melahirkan dan sesudah melahirkan jika mengalami penurunan berat badan yang cukup ekstrim. Jika ini terjadi, sebaiknya Mama segera berkonsultasi dengan dokter.
Selama Mama tetap memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh Mama dan janin, semuanya akan baik-baik saja. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Ini Risiko Kenaikan Berat Badan Berlebih bagi Ibu Hamil dan Janin
- 9 Hal yang Biasa Dipikirkan oleh Ibu Hamil di Trimester Ketiga
- Panduan Berolahraga untuk Ibu Hamil di Trimester Ketiga