Bedakan antara Persalinan Prodromal dengan Kontraksi Persalinan
Dikenal sebagai kontraksi palsu, lalu bagaimana membedakannya dengan kontraksi jelang persalinan?
27 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat berbaring di tempat tidur setelah menjalani aktivitas keseharian, Mama merasakan ketegangan di perut bagian bawah. Tekanan internal bisa jadi adalah kontraksi. Tetapi tahukah Mama bahwa mengalami kontraksi tidak selalu berarti Mama dalam persalinan aktif?
Menjelang akhir kehamilan, biasanya terjadi pada perempuan yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami persalinan prodromal. Istilah ini dikenal juga dengan sebutan pralahir.
Mama mungkin berpikir bahwa itu merupakan saatnya untuk melahirkan. Hanya saja ketika sampai di rumah sakit, dokter menjelaskan bahwa belum waktunya untuk melahirkan.
Jika ini terjadi, mungkin saja sedang mengalami persalinan prodromal. Bagaimana membedakannya dengan persalinan aktif? Untuk membantu Mama, Popmama.com membahas soal persalinan prodromal, penyebab serta gejalanya.
Apa itu Persalinan Prodromal?
Persalinan prodromal pada dasarnya termasuk persalinan. G. Thomas Ruiz, M.D., seorang OB-GYN di Memorial Care Orange Coast Medical Center, Fountain Valley, California menjelaskan bahwa ini merupakan aktivitas uterus yang berada di antara kontraksi Braxton Hicks dan persalinan aktif.
Beberapa ahli percaya itu terjadi ketika bayi pindah ke posisi melahirkan yang tepat. Ibu hamil mungkin akan mengalami persalinan ini bila memiliki kelainan rahim atau panggul, kecemasan tentang kehamilan, bahkan adanya riwayat persalinan prodromal.
Selama persalinan prodromal, biasanya rahim akan berkontraksi. Kondisi tersebut terkadang dalam pola selama beberapa jam, tetapi kontraksi sebenarnya tidak menyebabkan perubahan berarti pada serviks. Untuk dianggap sebagai persalinan aktif, serviks harus benar-benar berubah dengan membuka atau menipis.
Editors' Pick
Kapan Persalinan Prodromal Bisa Terjadi?
Persalinan prodromal terjadi pada minggu ke-37 kehamilan, bahkan cenderung terjadi secara acak. Kondisi tersebut bisa saja muncul setelah hari yang melelahkan, termasuk ketika ibu hamil sangat aktif atau sering berdiri.
Dr. Ruiz mencatat bahwa mayoritas ibu hamil tidak akan mengalami persalinan prodromal. Namun, hal ini lebih mungkin terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan karena rahim belum pernah mengandung sebelumnya.
Jadi berapa lama persalinan prodromal bertahan? Meskipun berbeda-beda untuk setiap ibu hamil, rata-rata lama persalinan prodromal adalah sekitar 24-72 jam.
Perbedaan Persalinan Prodromal, Kontraksi Braxton Hicks, dan Kontraksi Persalinan?
Beberapa ibu hamil yang memiliki gejala persalinan prodromal salah mengira itu sebagai kontraksi Braxton Hicks. Berikut cara membedakannya, antara lain:
- Kontraksi braxton hicks, yakni kontraksi palsu ini biasanya bebas nyeri, sporadis, dan tidak teratur.
- Kontraksi persalinan prodromal, yakni kontraksi persalinan prodromal tidak hanya konsisten dan tidak nyaman, tetapi juga biasanya memiliki lebih banyak pola. Persalinan ini bisa bertahan selama beberapa jam, tetapi tidak menjadi lebih intens.
Menurut Dr. Ruiz, persalinan prodromal tidak sekuat atau menyakitkan seperti persalinan sebenarnya. Selain itu, kontraksi persalinan yang sebenarnya cenderung menjadi lebih dekat, lebih kuat, dan lebih lama seiring perkembangannya.
Kontraksi prodromal cukup banyak tetap sama, bahkan jika terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Bagaimana Mengatasi Persalinan Prodromal?
Saat mengalami persalinan prodromal, apakah bumil dapat mengubahnya menjadi persalinan aktif? Sayangnya tidak.
Cobalah berpindah posisi untuk mengurangi nyeri persalinan prodromal, bersantai dengan mandi air hangat, tetap terhidrasi serta mengonsumsi makan makanan bergizi. Olahraga ringan, seperti jalan-jalan tanpa disadari dapat mendorong janin untuk pindah ke posisi melahirkan yang benar.
Perlu diingat bahwa ada beberapa keuntungan dari persalinan prodromal yaitu, semua "pra-kerja" itu bisa membuat persalinan yang sebenarnya lebih mudah.
Persalinan produktif bisa menjadi pengalaman yang membuat frustasi bagi calon ibu yang mengalaminya. Jjika Mama benar-benar mengalaminya, maka perlu diingat bahwa ini merupakan proses alami yang dilalui tubuh untuk bersiap-siap menghadapi persalinan yang sebenarnya.
Tubuh melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan diri dan seperti halnya dengan menjadi ibu, kita semua melakukan hal-hal dengan sedikit berbeda, bahkan dalam hal persalinan dan kontraksi. Percayai tubuh dan jika ragu, pergilah ke rumah sakit untuk memeriksakan diri jika Mama merasa akan melahirkan.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Apa Penyebab Rasa Sakit saat Bersalin? Ini Jawabannya
- Penelitian Mengungkapkan Bahwa Vitamin D Mengurangi Nyeri Bersalin
- 4 Alasan Mengapa Mama Tidak Mendapatkan Epidural Saat Bersalin