Posisi Seks yang Aman saat Hamil Trimester Ketiga
Meski perut makin bertambah besar, hubungan seks yang aman bisa dilakukan di trimester ketiga
24 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bercinta adalah salah satu aspek terindah dari sebuah hubungan. Namun jika Mama sedang hamil tua, Mama mungkin khawatir aktivitas ini akan membahayakan Mama dan janin.
Kabar baiknya, jika Mama memiliki kehamilan yang aman dan sehat, berhubungan seks selama kehamilan dengan beberapa tindakan pencegahan penting adalah aman.
Mama juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai hubungan seks yang aman di trimester ketiga.
Jika diperbolehkan, Mama perlu mengetahui posisi seks yang aman saat hamil trimester ketiga. Supaya Mama bisa melakukannya dengan aman dan nyaman, simak dulu rangkuman informasinya pada ulasan Popmama.com berikut ini!
Berhubungan Seks di Trimester Ketiga, Amankah?
Ya, seks selama kehamilan sangat aman jika Mama memiliki kehamilan yang sehat selama kehamilan.
Dengan menggunakan posisi yang disarankan, hubungan seks bisa berlanjut hingga bulan terakhir kehamilan.
Dianjurkan agar Mama menghindari seks anal selama kehamilan karena wasir dapat menyebabkan pendarahan dubur dan membuat seks tidak nyaman dan menyakitkan.
Seks selama trimester ketiga tidak membahayakan janin. Janin berada aman di kantung ketuban yang menjauhkannya dari bahaya. Sumbat lendir di sekitar leher rahim melindungi janin dari infeksi. Jadi, Mama tidak perlu khawatir tentang keselamatannya.
Namun, Mama mungkin merasa tidak nyaman berhubungan seks selama trimester ketiga karena berbagai alasan. Salah satu alasannya adalah kepala janin bisa turun selama trimester terakhir dan menyebabkan sejumlah ketidaknyamanan dan tekanan selama hubungan seksual.
Juga, hormon yang dikeluarkan oleh kedua pasangan saat berhubungan seks dapat menyebabkan otot berkontraksi untuk menginduksi persalinan. Oleh karena itu, seorang Mama dengan riwayat persalinan prematur akan disarankan untuk tidak melakukan hubungan seks selama trimester terakhir.
Editors' Pick
Kehidupan Seks di Trimester Ketiga
Pada trimester terakhir, perut bertambah besar dan akibatnya, Mama mungkin tidak menganggap seks itu mengasyikkan. Faktor lain yang dapat meredam kesenangan selama trimester terakhir adalah kaki bengkak, sakit punggung, kelelahan, payudara bocor, varises, vagina bengkak, dan tekanan panggul.
Tetapi jika Mama tetap ingin berhubungan seks, maka Mama dapat bereksperimen dengan berbagai posisi. Misalnya, Mama bisa meminta pasangan untuk melakukan penetrasi dari belakang dalam posisi spooning. Karena membutuhkan gerakan minimal dari Mama, ini lebih aman.
Manfaat Berhubungan Seks di Trimester Ketiga
Berhubungan seks pada trimester ketiga memiliki banyak manfaat, seperti:
- Menjaga keintiman dan mempererat hubungan dengan suami,
- Air mani mengandung hormon tertentu yang disebut prostaglandin yang melembutkan serviks saat berhubungan seks dan menyebabkan kontraksi jika sudah waktunya untuk bersalin,
- Perempuan melepaskan hormon bahagia yang disebut oksitosin saat berhubungan seks yang membantu meningkatkan kontraksi,
- Orgasme memperkuat panggul dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.
Kapan Sebaiknya Mama Menghindari Berhubungan Seks di Trimester Ketiga?
Konsultasikan dengan dokter sebelum Mama melakukan hubungan seks selama kehamilan. Waspadai status kehamilan dan tanyakan kepada dokter apakah Mama harus menjauhi seks.
Jika Mama memiliki kondisi berikut, dokter mungkin menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seks pada trimester ketiga, seperti:
- Jika Mama menderita plasenta previa, plasenta berada di bagian anterior kepala janin dan seks dapat menyebabkan pendarahan di plasenta dan, pada gilirannya, dapat membahayakan janin.
- Jika air ketuban pecah sebelum waktunya, maka sumbat lendir yang melindungi leher rahim mama juga akan copot. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi. Untuk menghindari penyakit menular seksual, Mama mungkin harus menghentikan hubungan seks selama tahap akhir kehamilan.
- Jika Mama pernah mengalami persalinan prematur di masa lalu, dokter menyarankan untuk menunda berhubungan seks di akhir kehamilan. Ini karena hormon yang dilepaskan saat berhubungan seks dapat menempatkan Mama dalam bahaya persalinan prematur.
- Jika memiliki kehamilan kembar, Mama disarankan untuk tidak berhubungan seks pada trimester terakhir. Ini juga dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.
Posisi Seks yang Direkomendasikan di Trimester Ketiga
Saat rahim tumbuh lebih besar pada trimester terakhir kehamilan, beberapa posisi menjadi tidak nyaman dan sulit dilakukan. Berikut adalah beberapa posisi seks yang mungkin ingin Mama coba selama kehamilan trimester ketiga:
- Posisi spooning adalah posisi yang nyaman dan nyaman untuk perut yang makin membesar. Dalam posisi ini, Mama berbaring miring, suami melakukan penetrasi dari belakang.
- Woman on top atau Mama berada di atas suami. Ini adalah posisi yang nyaman untuk dilakukan selama akhir kehamilan. Mama dapat mengontrol kecepatan sesuai kenyamanan.
- Posisi di tepi tempat tidur juga dianjurkan selama akhir kehamilan. Berbaring di tepi tempat tidur dengan kaki di lantai. Suami dapat berdiri atau membungkuk.
Selama Mama tidak memiliki komplikasi kehamilan, Mama boleh melakukan hubungan seks ketika memasuki trimester ketiga. Namun, tetap pastikan keamanan dan kenyamanannya ya, Ma.
Itu penjelasan tentang posisi seks yang aman saat hamil trimester ketiga. Selamat mencoba, Ma!
Baca juga:
- Masih Bisa Dilakukan, Ini Manfaat Berhubungan Seks saat Hamil Tua
- Benarkah Berhubungan Seks saat Hamil Tua Bisa Merangsang Persalinan?
- Apa Penyebab Perdarahan setelah Berhubungan Seks saat Hamil Tua?