Duh, Ini Bahaya Kenaikan Berat Badan Berlebih bagi Ibu Hamil dan Janin
Hati-hati, kenaikan berat badan berlebih berbahaya, Ma
30 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama akan mengalami kenaikan berat badan. Ini normal karena tubuh mama menyesuaikan diri untuk menopang pertumbuhan janin di dalam kandungan.
Namun, jika Mama mengalami kenaikan berat badan berlebih, Mama mungkin bertanya-tanya berapa banyak berat badan yang harus dikurangi.
Sebelum menurunkan berat badan saat hamil, cek terlebih dahulu cara aman dan sehat untuk menurunkan berat badan. Kenaikan berat badan secara berlebihan memang tidak baik, namun diet yang salah juga berbahaya bagi bayi dan Mama.
Berikut Popmama.com merangkum informasi mengenai bahaya kenaikan berat badan berlebih bagi ibu hamil dan janin.
Risiko Kenaikan Berat Badan Berlebih bagi Mama
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika menyatakan bahwa wanita hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebih memiliki risiko yang hampir sama dengan seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, perokok, atau alkoholik.
Kehamilan adalah waktu yang tepat untuk membuat perubahan gaya hidup permanen yang mengarah pada kehidupan yang lebih sehat untuk Mama dan janin.
Wanita hamil yang kelebihan berat badan juga memiliki risiko kesehatan yang meningkat. Berikut adalah beberapa risiko utama:
- Peningkatan risiko terkena diabetes gestasional. Kadar gula yang tinggi atau tidak terkontrol meningkatkan peluang untuk memiliki bayi besar. Bayi besar membuat persalinan normal lebih sulit sehingga Mama mungkin harus melakukan operasi caesar. Kadar gula tinggi dalam darah mencegah sel-sel tubuh mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan. Ini dapat menyebabkan kekurangan gizi.
- Risiko preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein di dalam urine. Tekanan darah tinggi menyebabkan pengurangan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk plasenta dan janin. Ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan cairan ketuban yang lebih sedikit. Ini juga meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta yang dapat mematikan. Pada kasus yang parah, eklamsia dapat menyebabkan kejang.
- Risiko sleep apnea, yang menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, preeklamsia, eklamsia, serta gangguan jantung dan paru-paru.
- Peningkatan risiko infeksi, baik infeksi saluran kemih selama kehamilan dan infeksi postpartum.
- Kelebihan berat badan saat hamil juga dapat menyebabkan proses persalinan berjalan dengan lambat.
- Kelebihan lemak tubuh menyebabkan kesulitan untuk memantau janin sehingga Mama mungkin akan melahirkan melalui operasi caesar.
Konsultasikan dengan dokter mengenai risiko kelebihan berat badan serta apa yang harus dilakukan agar dapat memiliki kehamilan dan persalinan yang sehat.
Jika Mama sudah memiliki kelebihan berat badan sebelum hamil, Mama mungkin akan melakukan beberapa tes untuk memastikan kesehatan mama dan janin.
Editors' Pick
Risiko bagi Janin jika Mama Mengalami Kenaikan Berat Badan Berlebih
Kelebihan berat badan ibu dalam kehamilan dapat menyebabkan risiko ini untuk janin, antara lain:
- Meningkatkan risiko keguguran.
- Memiliki bayi yang lebih besar dari rata-rata. Ini meningkatkan risiko anak mengalami obesitas kelak.
- Selain itu, anak memiliki risiko mengalami penyakit jantung atau diabetes.
- Melipatgandakan risiko cacat lahir seperti cacat tabung saraf.
- Kelahiran prematur yang diinduksi secara medis yang disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan obesitas berpeluang tinggi menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.