Di trimester terakhir, biasanya Mama mulai bersiap untuk menyambut kelahiran si Kecil. Mulai dari persiapan mental sampai perlengkapan bayi. Semua persiapan ini dapat membuat tenaga terkuras, sehingga trimester terakhir ini mungkin menjadi trimester yang berat.
Nah, selain melakukan berbagai persiapan, sebaiknya juga menghindari berbagai pantangan. Menghindari pantangan ini wajib dilakukan agar kondisi kesehatan mama dan janin tetap terjaga dengan baik. Selain itu, ini juga penting agar Mama semakin siap untuk menghadapi persalinan.
Hindari mengangkat apa pun yang terlalu berat bagi Mama. Termasuk menggendong anak. Mama dapat meminta tolong kepada suami atau keluarga untuk menggendong anak atau membawa barang berat.
Ini mungkin membuat Mama sedih karena tidak dapat menggendong si Kakak. Tetapi beban yang terlalu berat akan membuat punggung tegang dan Mama tidak boleh mengambil risiko yang tidak perlu saat hamil tua.
2. Bepergian atau duduk lama
Freepik/shurkin_son
Bepergian dengan mobil atau pesawat untuk waktu yang lama akan membuat Mama merasa tidak nyaman. Jika bisa, yang terbaik adalah hindari perjalanan panjang. Namun, jika Mama perlu duduk lama, pastikan untuk bangun setiap beberapa jam untuk melakukan peregangan karena ini akan membantu sirkulasi darah ke janin.
Menurut Mayo Clinic, terbang saat hamil umumnya aman hingga usia kehamilan 36 minggu. Namun, ini hanya untuk kehamilan sehat dan Mama sudah mendapatkan persetujuan dokter. Jika Mama memiliki kehamilan yang berisiko tinggi atau memiliki komplikasi lain, Mama bahkan mungkin tidak boleh menaiki pesawat sejak awal kehamilan.
Tetapi setelah 36 minggu, sebagian besar dokter dan maskapai penerbangan akan membatalkan rencana penerbangan mama karena berisiko. Tidak ada yang mau melahirkan di pesawat terbang. Selain itu, bahkan jika Mama tidak melahirkan di pesawat, Mama mungkin akan melahirkan di tempat tujuan dan mengalami kesulitan untuk kembali ke rumah.
3. Makan dalam porsi besar
Pexels/Andrea Piacquadio
Pada titik ini, posisi janin cukup rendah di perut dan proses pencernaan menjadi lebih lambat. Sehingga jika Mama makan dalam porsi besar, ini hanya akan membuat perut tersiksa.
Makan dalam porsi besar juga dapat menyebabkan asam lambung naik karena janin akan mendorong perut. Lebih baik Mama makan lebih sering namun dalam porsi yang kecil.
Editors' Pick
4. Berolahraga dan melakukan pekerjaan rumah tangga terlalu berat
Freepik/tzido
Meskipun ibu hamil disarankan untuk berolahraga setiap hari, selalu berkonsultasi dengan dokter tentang rutinitas harian mama, terutama jika Mama memiliki komplikasi kehamilan. Mama tentu tidak ingin melakukan apa pun yang dapat membuat Mama kelelahan atau membahayakan janin.
Jadi selama trimester ketiga, Mama sebaiknya lebih santai. Meski Mama ingin mulai mengurangi berat badan, keamanan dan keselamatan janin merupakan hal yang penting.
Berolahraga atau melakukan pekerjaan rumah yang terlalu berat dapat menimbulkan rasa sakit dan nyeri, seperti pinggul yang sakit. Menjadi lebih lambat di trimester ketiga juga baik untuk kerja paru-paru, Ma.
Nah, jadi jangan ragu untuk meminta bantuan saat Mama harus melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat.
5. Melakukan hubungan seksual
Unsplash
Hubungan seks selama kehamilan dianjurkan oleh dokter dan aman. Tetapi jika Mama merasa aktivitas ini justru melelahkan atau jika Mama memiliki risiko kelahiran prematur, yang terbaik adalah berhenti sampai dokter mengijinkannya.
Sebagian besar ibu hamil yang berisiko tinggi harus menghindari aktivitas ini, terutama ketika sudah mendekati hari perkiraan lahir. Tentu saja, yang terbaik adalah berkonsultasi dulu dengan dokter. Namun jika Mama merasa tidak ingin melakukannya karena tidak nyaman atau lelah, jangan ragu untuk menjelaskan ke pasangan, ya.
6. Tidur telentang
Freepik/Bearfotos
Menurut American Pregnancy Association, posisi terbaik untuk ibu hamil adalah tidur menyamping ke kiri dengan kaki menekuk.
Posisi ini dapat meningkatkan jumlah darah dan nutrisi untuk janin. Lalu posisi apa yang harus dihindari? Posisi tidur telentang. Posisi tidur ini dapat menyebabkan masalah seperti sakit punggung, pernapasan, sistem pencernaan, wasir, tekanan darah rendah, dan menyebabkan penurunan sirkulasi ke jantung dan janin.
7. Sauna
Freepik/Wavebreakmedia
Saat tubuh lelah, mandi air hangat atau bersantai di sauna pasti menyenangkan. Tetapi ternyata melakukan sauna di akhir trimester ini justru harus dihindari, Ma.
Sauna saat hamil dapat meningkatkan potensi komplikasi kehamilan. Hal ini sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa sauna saat hamil bisa meningkatkan kelahiran cacat dan spina bifida, kelainan di tulang belakang pada bayi.
Hal ini dapat terjadi karena suhu di dalam sauna memengaruhi suhu tubuh ibu. Saat suhu ruangan panas, Mama tidak dapat mengeluarkan panas tubuh dan akhirnya terjadi hipertemia.
Ketika hipertermia terjadi, tekanan darah akan menurun. Jika tekanan darah menurun pada ibu yang sedang hamil, maka menyebabkan penurunan distribusi oksigen dan zat gizi pada janin.
Meski begitu, kegiatan sauna ini masih menjadi perdebatan dalam dunia medis. Ada dokter yang mengijinkan dan ada yang tidak.
Apabila Mama ingin melakukan sauna, diskusikan dulu hal ini pada dokter spesialis kandungan yang menangani mama.
8. Mengemudi
pregnancyandbaby.com
Mengemudi di trimester ketiga sangat berisiko, Ma. Mengapa? Karena perut yang membesar akan menghalangi kemudi mobil. Agar aman, Mama harus menjaga perut cukup jauh dari kemudi sehingga tidak dapat bersentuhan.
Selain itu, kaki yang bengkak dan sakit akan menyulitkan Mama untuk menginjak pedal. Dan duduk di mobil mungkin bukan hal yang paling nyaman bagi punggung atau perut. Jadi sebaiknya hindari mengemudi di trimester ketiga ini, Ma.
Nah, itulah delapan pantangan saat hamil tua yang harus Mama hindari. Mungkin Mama akan merasa kewalahan karena tidak dapat melakukan beberapa hal, namun bersabarlah beberapa bulan sampai si Kecil lahir. Ini semua untuk keamanan mama dan janin.