6 Hal yang Harus Dipersiapkan Jelang Persalinan Saat Pandemi Covid-19
Ada banyak pertanyaan di benak para Mama yang akan melahirkan di tengah pandemi Covid-19
30 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan dan melahirkan merupakan momen yang membahagiakan bagi Mama. Setiap Mama pasti ingin memberikan yang terbaik untuk janin yang ada di kandungan. Keinginan tersebut seringkali membuat Mama merasa khawatir.
Menjalani kehamilan dan persiapan persalinan di tengah pandemi Covid-19 juga bisa menambah kecemasan Mama. Pasalnya, ada lebih banyak prosedur yang harus dijalani. Namun, jangan sampai kecemasan mengurangi kebahagiaan Mama dalam menanti kehadiran si Kecil ya.
Dilansir dari laman unicef.org, agar lebih tenang, Mama perlu melengkapi diri dengan informasi seputar persiapan melahirkan di tengah pandemi Covid-19. Franka Cadée, Presiden Konfederasi Bidan Internasional, memaparkan sejumlah fakta persiapan persalinan saat pandemi Covid-19, yang berhasil Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Apakah aman untuk melanjutkan pemeriksaan kehamilan?
Untuk mencegah penularan virus, banyak ibu hamil yang takut untuk pergi ke dokter guna melakukan pemeriksaan rutin kehamilan. Mereka melakukan tindakan pencegahan dengan tinggal di rumah dan melakukan physical distancing.
Menurut Cadée, saat ini baik rumah sakit, dokter, atau bidan akhirnya melakukan penyesuaian dengan situasi yang ada. Konsultasi bisa dilakukan melalui telepon atau secara online, sehingga pemeriksaan tetap bisa dilakukan untuk melihat perkembangan bayi.
Modifikasi juga dapat disesuaikan untuk masing-masing pasien tergantung pada kondisi masing-masing, misalnya kehamilan dengan risiko rendah vs berisiko tinggi.
Cadée menyarankan Mama untuk mencari tahu apa saja pilihan media untuk berkonsultasi yang ditawarkan oleh dokter atau rumah sakit tempat Mama biasa berkonsultasi.
Setelah bayi lahir, penting juga untuk terus berkonsultasi, termasuk imunisasi rutin. Tanyakan kepada dokter atau rumah sakit mengenai cara aman untuk membuat janji berkonsultasi dan imunisasi.
2. Jika Mama terinfeksi virus corona, apakah dapat menularkannya ke janin?
Masih dilakukan penelitian apakah virus corona dapat ditularkan dari Mama ke janin selama kehamilan.
"Virus corona belum ditemukan dalam cairan vagina, darah tali pusat atau ASI," kata Cadée. Sampai saat ini, virus corona juga belum terdeteksi dalam cairan ketuban atau plasenta.
Hal terbaik yang dapat Mama lakukan adalah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah diri tertular virus corona. Namun, jika Mama sedang hamil atau baru saja melahirkan dan merasa sakit, maka Mama harus segera mencari perawatan medis dan mengikuti instruksi dari penyedia layanan kesehatan.
Editors' Pick
3. Tepatkah jika melahirkan di rumah sakit selama pandemi Covid-19?
“Mama harus bertanya kepada dokter kandungan atau bidan yang merawat, apa yang paling aman menurut mereka dan bagaimana tindakan pencegahan yang akan mereka lakukan,” tutur Cadée. Hal ini semua tergantung pada Mama, situasinya, dan sistem perawatan kesehatan.
Sebagian mungkin membayangkan jika di rumah sakit terdapat pintu yang berbeda untuk pasien Covid-19 dan pasien non Covid-19. Namun dalam beberapa situasi, hal ini tidak mungkin untuk dilakukan.
Untuk pilihan teraman bagi Mama, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan yang menangani Mama selama kehamilan dan kelahiran. Yang terpenting, Mama harus yakin kalau dokter kandungan dan timnya akan memastikan yang terbaik untuk Mama dan janin.
4. Apakah pasangan dan keluarga dapat mendampingi selama proses persalinan?
Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Cadee percaya bahwa penting bila seorang perempuan yang melahirkan untuk didampingi oleh pasangan di dekatnya.
Di Indonesia sendiri, dilansir dari instagram Chacha Frederica @chafrederica dikatakan bahwa terdapat perubahan SOP rumah sakit mengenai pendampingan keluarga selama proses persalinan. Pasangan dan keluarga tidak boleh mendampingi selama proses persalinan.
Namun menurut Cadée, hal ini membuatnya khawatir. Ia dapat memahami kalau rumah sakit ingin meminimalisasi risiko dengan mengurangi jumlah orang yang mendampingi Mama. Namun ia merasa yang terpenting adalah setiap pihak harus bisa berempati dan memahami situasi. Mama juga harus yakin bahwa para tim medis bersama keluarga akan mengusahakan yang terbaik dengan menggunakan akal sehat.
5. Apa yang harus Mama lakukan untuk menjaga diri selama pandemi Covid-19?
Penelitian menunjukkan wanita hamil tidak berisiko lebih tinggi untuk tertular virus corona dibandingkan kelompok orang lain. Namun, melemahnya sistem imun bisa membuat wanita hamil di bulan-bulan terakhir kehamilan dapat terkena dampak buruk oleh beberapa infeksi pernapasan. Untuk itu penting untuk mengambil tindakan pencegahan.
Untuk menghindari tertular virus corona, Mama dapat melakukan beberapa hal ini:
- Hindari kontak dengan siapa pun yang memiliki gejala tertular virus corona,
- Hindari transportasi umum jika memungkinkan,
- Bekerja dari rumah, jika memungkinkan,
- Hindari pertemuan besar dan kecil di ruang publik, terutama di ruang tertutup atau terbatas,
- Batasi pertemuan fisik dengan teman dan keluarga,
- Gunakan telepon untuk menghubungi bidan, dokter kandungan, dan layanan penting lainnya.
Langkah-langkah perlindungan tambahan termasuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air, membersihkan secara teratur dan desinfeksi permukaan yang sering disentuh di rumah, memantau diri sendiri dari gejala yang virus corona dan mencari perawatan dini dari penyedia layanan kesehatan.
6. Pertanyaan yang dapat diajukan kepada dokter kandungan atau bidan mengenai penularan virus corona
Cadée menggarisbawahi pentingnya membangun hubungan saling percaya dengan penyedia layanan kesehatan. Bahas hal-hal yang penting untuk diketahui oleh Mama. Ini merupakan hal mutlak bagi Mama untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan dan janin.
Ketika mendekati waktunya untuk melahirkan, Mama dapat mengajukan pertanyaan berikut:
- Apakah saya berisiko tertular virus corona di rumah sakit? Apakah ada pasien di rumah sakit yang terinfeksi virus ini?
- Bagaimana rumah sakit memisahkan pasien virus corona dengan pasien lain yang tidak memiliki virus tersebut?
- Apakah ada cukup pakaian pelindung untuk tim medis?
- Apakah saya diizinkan didampingi selama proses persalinan? Dan jika tidak, apa alasannya?
- Apakah saya diizinkan untuk menjaga bayi setelah lahir? Jika tidak, mengapa?
- Apakah saya dapat menyusui bayi saya? Jika tidak, mengapa?
- Apakah saya diizinkan untuk melahirkan secara normal atau apakah dokter memberikan operasi caesar lebih awal? Jika demikian, mengapa?
Nah, itulah 6 fakta mengenai persiapan melahirkan di tengah pandemi Covid-19 yang harus Mama ketahui. Yang terpenting adalah tetap tenang selama mempersiapkan persalinan. Stres merupakan hal yang normal, namun jika berlebihan, dapat membahayakan Mama dan janin.
Semoga fakta-fakta tersebut membuat Mama lebih tenang dan siap menghadapi persalinan, ya.
Baca juga:
- Waspada, Ma, Stres Selama Kehamilan Memiliki Efek Buruk untuk Bayi
- Wajib Tahu, Ini 9 Cara Cerdas Mempersiapkan Persalinan
- Waspada, Dehidrasi Selama Kehamilan Dapat Berpengaruh Buruk pada Janin