Vagina Terasa Nyeri Luar Biasa? Hati-Hati, Ketahui Penyebab Vulvodynia
Vagina terasa nyeri dan panas, mungkin kamu mengalami ini
24 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vagina terasa nyeri, jangan disepelekan. Ini bisa mengganggu aktivitas. Sebagian orang bahkan ada yang sampai tidak bebas berjalan karena mengalami nyeri yang sudah sangat hebat.
Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa bisa vagina terasa nyeri dan membuat sangat tidak nyaman. Simak penjelasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Gejala nyeri vagina
Vagina terasa nyeri dan tidak kunjung hilang biasa disebut vulvodynia. Beberapa orang menemukan gejala seperti rasa gatal dan panas. Tapi tidak semua orang mengalami gejala serupa. Berikut ini adalah gejala lainnya yang perlu kamu perhatikan:
- Nyeri vagina di segala tempat
Rasa sakit mungkin terasa di seluruh bagian kelamin, tanpa terkecuali. Bisa juga bila rasa sakitnya berpindah-pindah, di saat yang berbeda. Bahkan tanpa tersentuh atau ditekan vagina bisa terasa nyeri begitu saja.
- Nyeri vagina di tempat tertentu
Nyeri vagina hanya muncul di satu area yang sama, misalnya bukaan vagina atau labia (bibir vagina). Biasanya nyeri diikuti dengan sensasi perih seperti terbakar.
Jenis vulvodynia yang satu ini umumnya muncul hanya kalau ada pemicunya, seperti berhubungan seks atau duduk kelamaan.
Bisa juga karena pakaian dalam kamu lembab atau basah dan kamu duduk kemudian ada gesekan berulang seperti mengenakan pakaian dalam basah setelah itu kamu mengendarai motor beberapa saat. Kamu bisa saja menyalami nyeri pada vagina.
2. Penyebab nyeri vagina
Berikut adalah ragam kemungkinan yang bisa menimbulkan rasa nyeri pada organ intim perempuan.
- Kejang otot
- Perubahan hormon (bisa karena kehamilan)
- Gangguan atau cedera saraf
- Mengalami kekerasan seksual
- Duduk terlalu lama dan tergesek-gesek
- Pernah operasi peremajaan vagina (vaginoplasty)
- Alergi atau iritasi terhadap bahan kimia tertentu
- Peradangan di area vagina
- Pernah kena penyakit menular seksual
- Sering kena infeksi ragi vagina
- Sering minum obat antibiotik
- Aktivitas fisik seperti bersepeda atau naik kuda
- Mengenakan pakaian atau celana terlalu ketat
Perhatikan juga hal sederhana yang bisa menyebabkan vulvodynia tanpa kamu sadari seperti penggunaan celana yang terlalu ketat dan duduk terlalu lama.
Baca juga: Ternyata Ini Perubahan Alami Vagina Selama Kehamilan!
Baca juga: Varises Vagina Muncul Saat Hamil, Begini Cara Mengatasinya
3. Cara merawat vagina nyeri karena vulvodynia
Vulvodynia bisa disembuhkan dengan diobati. Jaga kebersihan organ intim, hindari memakai pakaian dalam yang lembap dan hindari memakai celana yang terlalu ketat.
Selain pengobatan dari dokter, sebenarnya kamu juga dianjurkan untuk melakukan beberapa perawatan untuk mencegah nyeri kambuh. Kamu sebaiknya tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan dan pembalut yang mengandung parfum atau bahan kimia keras.
Saat bercinta, lakukan pemanasan yang hebat agar penetrasi tidak membuat vagina kamu kembali terasanyeri. Jika diperlukan gunakan pelumas.
Supaya otot-otot dan saraf di sekitar organ kelamin tidak tegang dan kaku, lemaskan dengan melakukan senam kegel secara rutin. Kompres dengan air hangat, dan sesekali gunakan dres atau rok pendek untuk memberikan sirkulasi yang aman sepanjang hari. Itulah cara merawat vagina yang terasa nyeri karena vulvodynia. Mudah kan?