Kehamilan Minggu ke-41
Di minggu ini, Mama siap bertemu dengan si Kecil
8 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan Janin pada Kehamilan Minggu ke-41
Di minggu ini, janin masih memiliki panjang sekitar 50 cm hingga 55 cm, dengan berat sekitar 3,5 kg. Pertumbuhan berat dan tingginya memang semakin melambat seiring dengan semakin dekatnya waktu persalinan.
Di minggu ini janin sudah siap lahir dan bertemu dengan Mama dan Papa. Rambut dan kuku bayi semakin tumbuh panjang. Kulit bayi akan sedikit kering karena vernix caseosa yang melapisi kulitnya akan berkurang. Selain itu, lemak bayi semakin bertambah sehingga membuat dirinya terlihat lebih gemuk saat dilahirkan.
Tonggak perkembangan besar bayi saat baru lahir nanti adalah menarik nafas untuk yang pertama kalinya. Nafas pertama membutuhkan usaha yang besar bagi bayi.
Alasannya karena kantung udara kecil di paru-paru harus dipompa untuk pertama kalinya hingga mengembang sepenuhnya agar berfungsi dengan baik. Uniknya, proses ini melibatkan perubahan paru-paru dan sistem peredaran darah yang terjadi dalam hitungan detik.
Editors' Pick
Bagaimana Kehamilan Minggu ke-41 Mengubah Kehidupan Mama?
Tubuh mama kini seharusnya sudah siap untuk melahirkan si Kecil. Perlu Mama ingat bahwa kehamilan di minggu ke-41 masih normal dan belum terlambat untuk melahirkan.
Persalinan baru dapat dianggap terlambat atau overdue pregnancy saat bayi lahir dalam usia kehamilan di atas 42 minggu. Jadi, jangan khawatir ya, Ma! Si Kecil hanya membutuhkan waktu sebentar lagi untuk bisa bertemu dengan Mama.
Untuk mempersiapkan diri dan bersiaga dalam menghadapi persalinan, Mama sebaiknya mengenali tanda-tanda melahirkan yang mungkin Mama alami.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda melahirkan yang mungkin Mama alami di kehamilan minggu ke-41:
Frekuensi buang air kecil meningkat
Memasuki minggu ke-41, frekuensi buang air kecil akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena menjelang persalinan, bayi mulai turun ke panggul sehingga memberikan tekanan pada kandung kemih, otot-otot, serta uretra.
Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina
Menjelang persalinan, Mama juga mungkin menyadari adanya lendir kental bercampur darah yang keluar dari vagina.
Selama kehamilan, serviks mama ditutupi oleh lendir yang kental. Kemudian saat mendekati waktu persalinan, serviks akan melebar dan membuat jalan agar lendir itu keluar melalui vagina.
Warnanya bisa bening, merah muda, atau sedikit kemerahan karena bercampur dengan darah. Bila disertai dengan rasa mulas yang teratur, ini merupakan tanda pasti bahwa Mama sudah memasuki pembukaan. Namun, jika darah yang keluar jumlahnya sama seperti saat menstruasi, sebaiknya segera hubungi dokter kandungan Mama.
Pecahnya air ketuban
Tanda umum selanjutnya yang menunjukkan bahwa Mama semakin dekat dengan persalinan adalah pecahnya air ketuban. Namun, ini tidak pasti dan tidak selalu terjadi. Sebagian ibu hamil ketubannya tidak pecah dengan sendirinya, dan perlu bantuan bidan atau dokter untuk memecahkan air ketuban saat proses persalinan.
Jika Mama mengalami pecah ketuban, bergegaslah ke rumah sakit. Biasanya, persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.
Kontraksi semakin sering
Agar Mama bisa tepat waktu pergi ke rumah sakit jelang persalinan, sebaiknya Mama mengenali perbedaan kontraksi palsu atau braxton hicks dan kontraksi asli.
Untuk kontraksi palsu, tanda-tandanya adalah rasa nyerinya datang dan pergi tanpa frekuensi. Selain itu, intensitas nyerinya tidak akan bertambah, melainkan cenderung sama. Jadi, Mama tidak akan merasakan nyeri yang semakin hebat seiring berjalannya waktu. Rasa nyeri pada kontraksi palsu juga cepat reda saat Mama mengubah posisi tubuh.
Sementara itu, pada kontraksi asli biasanya Mama akan merasakan nyeri yang semakin teratur dan semakin pendek jedanya. Rasa nyeri yang dirasakan juga semakin lama semakin kuat. Saat mengalami kontraksi asli, biasanya Mama juga akan merasa bayi semakin turun ke jalan lahir.
Memiliki perasaan yang lebih sensitif
Selain gejala secara fisik seperti di atas, Mama juga bisa mengalami perubahan emosional yaitu perasaan yang sensitif dan gampang marah sebagai tanda bahwa Mama akan segera melahirkan. Gejala emosionalnya kurang lebih akan sama seperti saat Mama sedang mengalami PMS.