Awas, 4 Bahan Kimia Ini Berbahaya Bila Terpapar pada Ibu Hamil
Jangan sampai keinginan menjaga rumah tetap bersih justru berujung celaka
25 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam rangka menjaga kesehatan tubuh dan janin, selama kehamilan para ibu hamil jadi lebih getol memerhatikan asupan makanan dan minumannya. Menghindari makanan dan minuman yang berbahaya tentu saja adalah hal utama yang harus dilakukan. Tetapi, jangan lupakan faktor-faktor lain yang seringkali tak disadari dan membahayakan kesehatan, Ma. Salah satunya adalah bahan kimia yang terkandung dalam produk-produk pembersih rumah.
Beberapa pembersih mengandung bahan-bahan yang berhubungan dengan peningkatan risiko cacat lahir. Terutama bahan pembersih yang berat, seperti pembersih keramik.
Berikut Popmama.com merangkum bahan-bahan produk pembersih yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, dilansir dari verywellfamily.com:
1. Glikol eter
Glikol eter adalah bahan kimia kuat yang biasanya digunakan pada produk pembersih seperti pembersih oven, pembersih karpet, dan beberapa pembersih kaca. Bahan ini juga lazim ditemukan dalam cat, minyak rem, dan bahkan beberapa kosmetik.
Glikol eter dapat berbahaya bagi kesuburan pria dan wanita. Studi pada wanita yang bekerja di industri semikonduktor, yang terpapar glikol eter, lebih mungkin mengalami infertilitas dan memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.
Pria yang terpapar eter glikol di tempat kerja ditemukan memiliki gangguan kesehatan sperma. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa paparan prenatal terhadap glikol eter membahayakan sistem reproduksi tikus jantan.
Penelitian menemukan konsentrasi urin prenatal yang lebih tinggi pada ibu yang sering terpapar glikol eter. Hal ini bisa berdampak jangka panjang pada kecerdasan otak anak.
Editors' Pick
2. Paraben
Paraben ditemukan di sebagian besar produk perawatan pribadi dan barang-barang rumah tangga, termasuk produk pembersih. Beberapa ahli mengatakan paraben benar-benar aman, terutama dalam jumlah yang sangat rendah yang ditemukan dalam produk rumah tangga. Namun, peneliti lain mengkhawatirkan potensi paraben yang dapat mengganggu endokrin.
Ada beberapa kekhawatiran bahwa paraben dapat memengaruhi berat lahir, khususnya bayi laki-laki. Sebuah studi menemukan bahwa kadar paraben yang lebih tinggi dalam urin ibu dikaitkan dengan peningkatan berat badan saat lahir bayi laki-laki. Tetapi perlu penelitian lebih lanjut terhadap dugaan ini.