Begini Aturan Pemberian Nama Anak sesuai Adat Jawa
Orang Jawa masih percaya bahwa nama adalah doa yang indah bagi kehidupan anak
1 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam berbagai budaya di dunia, nama anak dipercaya sebagai doa. Oleh karenanya, orangtua biasanya akan memilihkan nama yang sebaik-baiknya dengan harapan kehidupan sang Anak kelak menjadi sebaik mungkin dan penuh berkah layaknya nama yang disematkan padanya.
Memilih nama anak memang bukan perkara yang mudah. Selain seperti yang disebutkan di atas, sebagai bagian dari doa baik untuk kehidupan sang Anak, di berbagai tradisi ada aturan-aturan tertentu untuk memberi nama seorang anak. Bagi orang Jawa, nama bayi biasanya sudah disiapkan sebelum ia lahir dan saat selapanan, nama sang jabang bayi mulai diperkenalkan.
Lalu, seperti apa sih aturan pemberian nama anak menurut adat Jawa? Berikut ini Popmama.com merangkumnya, dilansir dari berbagai sumber:
1. Berdasarkan neptu hari dan neptu pasaran
Masyarakat Jawa mengenal neptu. Dilansir dari gedangrejo-karangmojo.desa.id, neptu adalah total atau besaran nilai yang dihitung dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai pasaran. Sedangkan kombinasi hari dan pasaran disebut dengan weton.
Masing-masing weton memiliki nilai neptu yang berbeda-beda. Berikut nilai untuk masing-masing hari:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
Berikut nilai untuk masing-masing pasaran:
- Wage: 4
- Kliwon: 8
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
Editors' Pick
2. Berdasarkan waktu kelahiran
Masyarakat Jawa seringkali memberikan nama untuk anaknya berdasarkan waktu kelahirannya, misalnya saat pagi, siang, sore, atau malam. Hal ini dianggap sebagai penanda kapan sang Bayi dilahirkan. Contohnya: Ratri yang artinya malam, atau Rina yang artinya siang.