Perdarahan saat hamil umumnya akan terjadi di trimester pertama. Namun nyatanya perdarahan saat hamil tidak hanya terjadi di masa awal kehamilan saja, tapi juga bisa terjadi saat hamil tua.
Perdarahan yang terjadi saat hamil tua bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai karena kondisi serius seperti plasenta previa hingga karena bukaan lahir atau akan melahirkan.
BerikutPopmama.comrangkum penyebab perdarahan saat hamil tua.
1. Hubungan seksual
Unsplash/ Jonathan Borba
Melakukan hubungan seksual aman dilakukan saat hamil, Ma. Namun pada beberapa kasus, melakukan hubungan seksual di masa kehamilan bisa menyebabkan perdarahan.
Saat hamil tua, serviks menjadi lebih sensitif dan lebih tipis, sehingga akan ada kemungkinan darah keluar setelah melakukan hubungan seksual.
Jika ingin melakukan hubungan seksual saat hamil, lakukanlah dengan hati-hati dan secara lembut agar tidak terjadi perdarahan.
2. Pemeriksaan serviks
Pexels/Gustavo Fring
Pemeriksaan serviks oleh dokter saat hamil dapat menyebabkan perdarahan, terutama jika dilakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan pada serviks.
Saat memeriksa serviks dan melakukan tindakan biopsi, dokter akan meletakkan alat kolposkopi tepat di depan lubang vagina, oleh karena tindakan inilah akan menyebabkan perdarahan.
Meski begitu, pemeriksaan ini aman dilakukan selama kehamilan, namun memang akan ada risiko ibu hamil mengalami perdarahan dan dokter biasanya akan menyampaikan hal sebelum pemeriksaan dilakukan.
Editors' Pick
3. Plasenta previa
Freepik/Jcomp
Normalnya, plasenta atau ari-ari bayi akan berada berada di depan, belakang, atau sisi samping rahim. Namun dalam kasus plasenta previa, letak plasenta justru ada di bagian bawah rahim.
Saat plasenta berada di bawah rahim, hal ini dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik saat hamil maupun saat persalinan.
Perdarahan akibat plasenta previa umumnya akan terjadi secara berulang dan darahnya akan berwarna merah cerah.
Selain itu, plasenta previa ini akan menyebabkan sebagian atau seluruh jalan lahir tertutup, sehingga ibu hamil perlu melakukan persalinan secara caesar.
Untuk mengetahui apakah seorang ibu hamil mengalami plasenta previa atau tidak, perlu dilakukan tes USG.
4. Solusio plasenta
Freepik/oniyyouqj
Saat trimester ketiga, ibu hamil akan memiliki risiko untuk mengalami kondisi yang dinamakan solusio plasenta.
Solusio plasenta merupakan kondisi ketika plasenta atau ari-ari terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.
Sayangnya, penyebab mengapa kondisi ini dapat terjadi belum diketahui secara pasti. Namun, ibu hamil yang mengalami cedera pada perutnya berisiko untuk mengalami solusio plasenta.
Solusio plasenta pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan hebat. Selain itu, gejala yang dapat muncul karena solusi plasenta adalah nyeri pada perut atau punggung serta kram.
5. Polip
Unsplash/Timothy Meinberg
Polip merupakan jaringan abnormal yang dapat tumbuh di serviks dan rahim. Baik polip di serviks dan polip di rahim, keduanya bisa menyebabkan perdarahan hebat pada ibu hamil.
Selain perdarahan, polip juga bisa menyebabkan vagina mengeluarkan cairan berwarna putih atau kuning yang berbau akibat infeksi.
Apabila seorang ibu hamil mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, ada baiknya segera hubungi dokter.
6. Trauma
Freepik/Gpointstudio
Trauma luka pada perut ibu hamil karena jatuh, terbentur, atau karena kecelakaan lain dapat menyebabkan perdarahan.
Oleh karena itu, jika terjadi sesuatu pada perut saat hamil, hal tersebut perlu diberitahukan pada dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Waktu melahirkan sudah tiba
Freepik/pch.vector
Salah satu tanda waktu melahirkan sudah dekat adalah keluarnya darah dan lendir dari vagina, Ma. Ketika waktu melahirkan sudah dekat, serviks menjadi lebih sensitif dan tipis, sehingga pembuluh darah di serviks pun rentan pecah dan akhirnya keluar darah.
Darah yang keluar karena akan melahirkan umumnya akan berwarna merah muda, kemerahan, atau kecokelatan.
Itu tadi penyebab perdarahan saat hamil tua. Apabila saat hamil tua Mama melihat banyak keluar darah dari vagina, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.